Senin, 21 Desember 2015

Laporan Survey Permasalahan BK


LAPORAN SURVEY PERMASALAHAN  BIMBINGAN DAN KONSELING
PERSEPSI SISWA TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKLAH
DI SMK N 1 METRO
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Disusun sebagai Pemenuhan Tugas Akhir Mata Kuliah
Survey Permasalahan Bimbingan dan Konseling


Oleh:
                                                                Isma rachmatika               13130012
                                                                Rizki diana putri                13130033
                                                                M. Anas Prayogi               13130016
                                                                Arif Kurniawan                  13130046
Aria bima putra                 13130003
                                                                Rika Fitri Handayani         13130028
                                                                Dwi Rima Safitri                 13130002
                                                                Rizki Antoni Ar Raafi        13130032


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2015


LAPORAN SURVEY PERMASALAHAN
PERSEPSI SISWA TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
DI SMK N 1 METRO
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
1.       Kelompok Survey :
a.       Isma Rachmatika      13130012
b.      Rizki Diana Putri        13130033
c.       Aria Bima Putra         13130003
d.      M. Anas Prayogi       13130016
e.      Arif Kurniawan          13130046
f.        Rika Fitri H.                  13130028
g.       Dwi Rima Safitri         13130002
h.      Rizki Antoni A.           13130032
2.       Program Studi :
Bimbingan dan Konseling
3.       Waktu Survey :
a.       Hari, Tanggal              : Kamis, 10 Desember 2015
b.      Waktu                           : Pukul 08.15 s/d selesai
4.       Lokasi Survey :
SMK N 1 METRO Jln. Kemiri 15A Iring Mulyo kec.MetroTimur Kota Metro

                                                                                                                                Metro, 17 Desember 2015
Dosen Pengampu                                                                                            Kepala SMK N 1 Metro




. . . . . . . . . . . . . . . . . . .                                                                                     . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat mengajukan laporan kegiatan observasi di sekolah untuk memenuhi tugasmatakuliahSurvey Permasalahan BK dan sekaligus untuk mengetahui Persepsi Siswa Terhadap BK di Sekolah
Dalam laporan ini akan di jelaskan tujuan pembuatannya dan hal apa saja yang akan di ungkap di sekolah dengan menggunakanmetodewawancara. Dan tak lupa ucapan terima kasih kami ucapkan kepada :
1.       AgusWibowoM.Pd ( selaku dosen pengampu mata kuliah SurveyPermasalahanBK)
2.       BapakBekti Satriadi (selaku guru BK di SMK N 01 Metro)
3.       Serta semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Mengingat pengetahuan dan kemampuan kami yang terbatas, penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Maka, kami harapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan penyusunan laporan yang akan datang.



                 Metro, 15 Desember 2015

                                                                                                                                                                    Penyusun


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
KATA ...........................................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B.. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................... 2
D. Metode Survey......................................................................
E. Instrumen Survey...................................................................
F Teknik Analisis Data.................................................................
BAB  II HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil ..............................................................................................................
1.       Deskripsi Kondisi sekolah..........................................................
2.    Deskripsi Hasil Survey............................................................
B. Pembahasan ............................................................................
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A.   Kesimpulan ..........................................................................
B.    Saran ..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA


BAB I PENDAHULUAN

1.       Latar Belakang
                Pada dasarnya bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan yang diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada individu atau konseli melalui pertemuan tatap muka atau timbal balik antara keduanya upaya konseli mempunyai kmampuan atau kecakapan melihat dan mnemukan masalahnya serta mempunyai kemampuan memecahkan masalahnya sendiri (Tohirin:2013).
                Bimbingan dan konseling sama saja dengan pendidikan, pelayanan yang khusus bimbingan dan konseling tidak diperlukan karena sekolah atau madrasah telah menyelenggarakan pendidikan, jadi dengan sendirinya bimbingan dan konseling telah termaksud kedalam usaha pendidikan (tohirin). Berkaitan dengan Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013, Belum tergambarkannya secara jelas bagaimana posisi layanan Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013, telah menimbulkan keresahan tersendiri di kalangan guru BK/Konselor. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan dasar dan Menengah ,maka semakin kokoh kedudukan bimbingan dan konseling di sekolah terutama pada pendidikan dasar dan menengah.
Persepsi siswa terhadap konselor terjadi karena siswa tersebut memperhatikan sesuatu yang nampak pada diri konselor yang meliputi penampilan fisik, perilaku dan juga ruang lingkup kerja (tugas) konselor.Menurut Ruch (dalam Gultom, 2008:26), persepsi  adalah “Suatu proses tentang petunjuk-petunjuk inderawi (sensory) dari pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang berstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu”. Jika penampilan fisik, perilaku dan ruang lingkup kerja konselor seperti apa yang diharapkan oleh siswa, maka siswa akan berpersepsi kurang baik (negative) terhadap konselor. Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa masih ditemukan siswa yang menganggap konselor adalah seorang guru yang galak, tidak bias diajak bercanda, bahkan konselor disebut polisi sekolah yang bisanya hanya memarahi dan menghukum siswa-siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Sehingga apabila ada siswa yang datang menghadap konselor, maka siswa tersebut diyakini mempunyai masalah pelanggaran atau telah berbuat suatu kesalahan.
Tugas konselor tidak semata-mata mencari-cari kesalahan siswa lalu menceramahi habis-habisan, kemudian berharap siswa tersebut mengakui kesalahan dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya. Akan tetapi ada peran yang lebih penting yang dilakukan oleh konselor sekolah sekolah yaitu memnetuk karakter siswa agar nantinya siswa dapat berkembang secara optimal.
                Objek yang telah kami survey adalah persepsi siswa terhadap bimbingan dan konseling di sekolah. Di SMK N 1 Metro, kami telah mengambil sampel di kelas XII. AK 1 yaitu dengan jumlah 25 siswa. Kami menyebarkan angket kepada para siswa yang berisi tentang bagaimana persepsi  mereka terhadap BK.
2.       Rumusan Masalah
a.       Bagaimana Presepsi siswa terhadap Bimbingan dan Konseling diSMK N 01 Metro ?
b.      Bagaimana Pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMK N 01 Metro Menurut pandangan Siswa ?
3.       Tujuan Survey
a.       Untuk Mengetahui Pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMK N 01 Metro
b.      Untuk Mengetahui Presepsi siswa terhadap Bimbingan dan Konseling di SMK N 01 Metro
4.       Metode Survey
Metode yang kami gunakan dalam melakukan survey adalah degan cara penyebaran angket kepada siswa SMK N 01 Metro kelas XII. AK 1. Angket adalah alat pengumpul data yang berupa serangkaian pernyataan / pernyataan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Debdigbud:1975).
5.       Instrumen Survey
instrumen terlampir
6.       Teknik Analisis data hasil survey
Langkah-langkah penting yang.perlu dalam teknik analisis data angket adalah sebagai berikut:
1.       Melakukan Skoring
        Semua data yang kembali perlu dinilai secara tepat dan konsisten, karena setiap angket merefleksikan sosok individu yang telah memberikan kontribusi dan berpartisipasi dalam menjawab angket yang telah dikirimkan responden kepada tim peneliti. Setiap angket harus diskor dengan cara yang sama dan kriteria yang sama.
        Cara menskor yang paling baik adalah dengan dilakukan secara manual. Karena lebih teliti dan memiliki sensitivitas tinggi bila terjadi penyimpangan.. Yang perlu diperhatikan dalam skoring adalah perlu adanya ketepatan yang tinggi atau dengan kata lain, kesalahan yang ditimbulkan oleh prosedur skoring harus minimal.
        Kompleksitas proses skoring data pada umumnya tergantung dari jenis angket jawaban yang kembali-termasuk misalnya angket tertutup atau angket terbuka.Melakukan skoring dari hasil kuesioner tertutup pada umumnya lebih mudah dan lebih cepat jika dibandingkan dengan hasil kuesioner yang terbuka atau jawaban bebas. Karena dengan angket tertutup, jawaban sudah diberikan alternatif dengan kelompok jawaban yang sudah ada. Sehingga peneliti tinggal memasukkannya dalam kriteria masing-masing. Untuk angket tertutup, jawabannya masih berupa uraian luas. Oleh karena itu, perlu dilakukan dengan cara disaring dan dikelompokkan menurut jenis dan kategori jawaban.
        Hasil skoring ini perlu dicek kembali agar memiliki ketepatan yang tinggi. Karena jika tidak dicek ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam melakukan skoring yang dapat berakibat terjadinya kesalahan pada langkah-langkah selanjutnya
2.       Proses Tabulasi
        Setelah instrumen diskor, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data dan memperoleh gambaran analisisnya. Dari tabulasi, analisis data dapat dilakukan dengan secara sederhana, yaitu dengan menggunakan prinsip analisis deskripsi, yaitu mencari jumlah skor, nilai rerata, standar penyimpangan, dan variasi penyebarannya. Data dapat pula ditampilkan dalam bentuk grafis untuk melihat gambaran secara komprehensif.


BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil
1.       Deskripsi Hasil Survey (Persepsi Siswa Tentang BK di Sekolah)
SMK N 01 Metro berada di Jln. Kemiri 15A Iring Mulyo kec.MetroTimur Kota Metro, Kondisi BK yang ada di SMK N 1 Metro yaitudalampelaksanaanlayananbimbingandankonselingdilakukanolehyaituBapak Bekti Satriadi, IbuWiwinAriyanti yang masing-masing guru BK diberikantugasuntukmasukkelasmemberikanlayananklasikalpadatiapminggunya, jikaakanmelakukanlayananindividu guru BK bisamemanggilpesertadidikuntukdapatmengungkapkanpermasalahannya, untuksecarakesukarelaandarisiswamasihsangatkecilpresentasinyaartinyamasihbanyaksiswa yang takutuntukdatanglangsungkeruangan BK untukmembicarakanpermasalahannya.
Segisaranadanprasarana BK yang adasudah cukupmemadaimisalnyaruanguntukmelakukankonselingindividusudah lumayan layaksehinggahampir mencapaikeefektifandankeefisienan, kemudianpihaksekolahbelummennyediakanruanganuntukmelakukanbimbingankelompokmaupunkonselingkelompok, sehinggabimbingandankonselingkelompokhanyadilakukan di dalamruangankelas.
Dari hasil survey yang telah kelompok kami lakukanyaitu tetang “persepsi siswa terhadap Bimbingan dan Konseling di Sekolah” dengan pemberian angket dan telah kami analisis menunjukkan bahwa siswa kelas XII. AK 1 dengan data sebagai berikut:

No.

Responden
Item
jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1.
Rara
2
1
2
5
5
5
3
4
5
5
2
2
3
2
4
4
4
4
4
2
66
2.
Yuni
1
1
3
2
2
3
3
3
5
3
2
5
3
3
4
5
3
5
3
4
63
3.
Imelda
1
1
1
2
2
2
4
5
5
5
1
2
1
2
2
3
1
1
5
3
49
4.
Linda
2
2
2
2
4
4
5
4
5
1
4
3
3
4
4
3
3
4
5
3
67
5.
Septian
1
2
2
4
2
2
2
2
3
2
2
4
2
2
2
2
2
4
2
2
46
6.
Amelia
2
3
1
2
2
4
3
3
5
5
5
4
2
2
2
3
2
3
4
3
60
7.
Chandra
1
3
1
3
5
5
3
4
5
5
2
3
2
5
5
5
2
2
5
4
70
8.
Ria
1
1
1
1
3
3
5
5
3
3
2
1
3
5
5
5
3
5
3
5
63
9.
Anisa
1
1
3
2
3
2
3
4
2
4
5
5
3
3
2
3
3
4
2
5
62
10.
Yola
2
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
1
63
11.
Nurasih
1
1
1
2
2
2
3
2
5
3
1
1
1
2
2
2
2
2
5
1
42
12.
Anisa nur
1
3
5
5
5
5
3
3
3
5
5
5
4
5
5
3
5
5
3
5
83
13.
Henny
1
1
1
3
3
1
1
1
2
3
1
1
3
2
3
3
1
1
5
4
41
14.
Hidayatul
1
1
3
5
5
4
4
1
5
3
3
3
3
4
3
3
3
4
2
4
64
15.
Albhi
2
2
2
3
4
4
2
3
3
4
2
2
1
3
3
3
1
2
2
5
53
16.
Surya
2
2
4
1
4
4
1
1
2
1
3
3
2
2
2
3
1
4
1
2
45
17.
Selvi
1
1
2
2
3
3
1
1
2
1
5
3
5
3
3
3
3
4
3
1
50
18.
Ayu
1
2
2
4
3
1
1
2
1
2
3
2
4
3
2
5
2
3
4
3
50
19.
oftavianingsih
3
2
2
2
4
4
3
3
3
3
4
2
4
4
4
4
2
4
3
4
64
20.
Tri
3
1
1
2
5
5
3
3
5
5
3
3
2
4
4
5
3
5
5
1
68

Jumlah
30
34
42
56
70
66
56
57
72
67
59
57
53
63
65
71
49
71
69
62
































Interval Skor
Kategori
Frekuensi
%
69
Baik
2
10%
59-69
Sedang
10
50%
59
Buruk
8
40%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 50% dari siswa kelas XII AK1 telah menghilangkan presepsi buruk tentang BK namun belum dapat memanfaatkan BK dengan baik di sekolahnya. Kemudian 10% dari siswa kelas XII AK 1 telah menghilangkan presepsi buruk tentang BK  dan sudah dapat memanfaatkan pelayanan BK yang ada dan 40% dari siswa kelas XII AK 1 masih memiliki presepsi buruk tentang BK disekolahnya .
B.      PEMBAHASAN
Diketahui bahwa 50% dari siswa kelas XII AK1 telah menghilangkan presepsi buruk tentang BK namun belum dapat memanfaatkan BK dengan baik di sekolahnya. Jadi maksudnya 50% siswa telah menghilangkan persepsi buruk tentang Bk namun belum bisa memanfaatkan dengan baik karena ketika siswa menghadapi masalah siswa tidak langsung mendatangi guru bk untuk mencari solusi masalah namun siswa justru melampiaskannya ke hal yang lain misal dengan menunjukkan sikap mengganggu temannya sebagai sikap pelampiasan masalahnya. Kemudian 10% dari siswa kelas XII AK 1 telah menghilangkan presepsi buruk tentang BK  dan sudah dapat memanfaatkan pelayanan BK yang ada, maksudnya di mana 10 % siswa ketika mereka menghadapi suatu masalah mereka sudah mau mendatangi guru Bk secara langsung tanpa melakukan pelampiasan sikap kepada temannya, siswa sudah mau mendatangi ruang Bk dan melakukan konseling akan permasalahan yang ia hadapi agar siswa bisa terbantu menemukan solusi akan maslahnya. Dan 40% dari siswa kelas XII AK 1 masih memiliki presepsi buruk tentang BK disekolahnya, maksudnya 40% siswa masih beranggapan tidak penting menceritakan masalahnya kepada guru BK Terjadinya seperti itu dikarenakan bahwa para siswa belum memahami dan memanfaatkan secara maksimal adanya BK di sekolah itu. Dari pernyataan angket di nomor 1 yaitu “siswa mendatangi guru BK saat mengalami masalah kesuitan belajarnya” sebagian besar siswa kelas XII AK 1 memilih jawaban tidak pernah. Jadi para siswa itu sangat jarang bahkan tidak pernah mendatangi guru BK ketika mengalami masalah kesulitan belajarnya.
Jika melihat tugas guru Bimbingan dan Konseling (BK) yang berfungsi untuk membantu siswa dalam pengembangan proses belajar di sekolah maka idealnya apabila siswa memiliki permasalahan, siswa dapat memanfaatkan guru BK sebagai fasilitator untuk membantu menemukan pemecahan terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh siswa tersebut yaitu salah satunya dengan melakukan konseling. Namun pada kenyataannya yang terjadi di sekolah SMK N 1 Metro khususnya yaitu kelas XII AK 1 sebaliknya para siswa tidak mau mendatangi guru Bknya. Maka dampak yang dapat timbul dari munculnya kondisi/masalah itu adalah
1.       Masalah yang dialami siswa tidak dapat teratasi
2.       Siswa tidak akrab atau tidak bersahabat dengan guru BK
3.       Siswa selalu merasa takut untuk datang ke ruang BK
4.       Siswa takut ketika guru BK memanggilnya untuk datang ke ruangan guru BK
5.       Siswa takut untuk berkonsultasi dengan guru BK terkait pendidikan lanjutan yang akan ditempuh
6.       Siswa akan merasa malu jika datang keruang BK



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
Persepsi siswa terhadap BK yang ada di SMK 01 Metro 40 % masih kurang memahami dalam hal manfaat pelayanan dan peaksanaan BK itu sendiri buktinya dapat kita lihat dari angket bahwasannya siswa masih enggan mendatangi guru BK saat mengalami masalah kesulitan belajar . Jadi para siswa itu sangat jarang bahkan tidak pernah mendatangi guru BK ketika mengalami masalah kesulitan belajarnya.
B.      Saran
Untuk guru BK yang ada di SMK N 1 Metro untuk lebih menambah wawasan tentang teknik dan metode dalam memberikan layanan BK di sekolahnya.
Untuk kepala sekolah agar berusaha untuk menggali berbagai sumber informasi yang dapat dipergunakan untuk kepentingan pengembangan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Untuk kita  calon Guru BK agar lebih terbuka dan memiliki kemampuan dalam meaksanakan layanan bimbingan dan konseling secara efektif ssui kebutuhan siswa


DAFTAR PUSTAKA
(diakases pada tanggal 14 Desember 2015 pukul 11:00)





LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.       Foto Pelaksanaan Survey






LEMBAR KERJA BEDAH LMS PLATFORM BELAJAR

  LEMBAR KERJA BEDAH LMS PLATFORM BELAJAR     Nama                           : ARIF KURNIAWAN Sekolah                         : ...