LAPORAN KONSELING
INDIVIDU / PERORANGAN.
A.
Deskripsi
Karakteristik Konseli
1.
Identitas Konseli
Nama : Imam Fahrudin
Umur : 14 Tahun
Umur : 14 Tahun
Alamat : 37 Gantimulyo ,
kecamatan pekalongan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak ke- : Pertama
2.
Kondisi Keluarga
Keadaan ekonomi atau keluarga billa dapat
dikatakan menengah keatas, dengan
pekerjaan seorang ayahnya sebagai wiraswasta dengan penghasilan Rp.
1.000.000,00/ bulan.
3.
Kondisi konseli
Sikap konseli disekolah baik, dan tidak ada
gangguan apapaun baik fisk maupun jasmnainya .
4. Isu/ masalah/ kepedulian yang diekspresikan
oleh konseli sebagai pribadi.
Untuk masalah ini sudah lama klien sering
tidak masuk sekolah tanpa keterangan, namun salah satu dari temannya melihat klien
bolos dan bermain ps bersama teman-temanya dari sekaolah lain.
5. Permasalahan yang dialami konseli yaitu banyak
alfa dan sudah banyak poin, tidak masuk sekolah tanpa keterangan, konseling di
panggil oleh guru BK ke ruang BK.
B.
Rasionalisasi
Karena masalah
yang dialami konseli mengenai masalah kedispilina saya menggunakan pendekatan
konseling analisis transaksional yakni memperkokoh peran dan fungsi ego state
adult ( dewasa ) atau berfikir dewasa secara optimal guna menyelesaikan masalah
yang dihadapi. Berdasarkan hasil
wawancara antara konselor dengan klien maka konselor dapat menganalisis
permasalahan yang dialami oleh klien adalah karena faktor dorongan dari teman
dia suapaya dia mau di ajak bolos sekolah dan bermain ps. Yang menjadi fokus
perhatian konselor adalah membantu konseli menyelesaikan masalahnya sehingga ia
bisa lebih dispilin dan rajin untuk masuk sekolah. Untuk awal proses konseling
saya menggunakan teknik ajakan bicara jadi saya berusaha mengungkap semua
penyebab masalah konseli sehingga didapakan data yang akurat, kemudian saya
memberikan pertanyaan terbuka guna memancing konseli bercerita. Untuk
selanjutnya setelah konseli bercerita saya menggunakan teknik pemberian
informasi guna memberikan motivasi serta arahan terhadap konseli sehingga konseli
dapat berfikir serta mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi.
Dilihat dari
ekspresi konseli setelah proses konseling merasa lega dan tersenyum, dan
konseli mengungkapkan bahwa dia sudah lega serta sudah tahu harus bagaimana dan
berbuat apa sehingga masalahnya terselesaikan.
C.
Proses Konseling.
1.
Waku Pelaksanaan
Layanan
Hari : Rabu
Tanggal : 21 September 2016 ( Sesi 1 )
Jam : 09.00– 09.30 WIB
Tempat : Ruang BK.
Dalam sesi
pertama konselor menggunakan teknik ajakan bicara jadi saya berusaha mengungkap
semua penyebab masalah konseli sehingga didapatkan data yang akurat, kemudian saya memberikan pertanyaan terbuka
guna memancing konseli bercerita mungkin ada masalah lain yang membuat konseli
sering tidak masuk sekolah tanpa
keterangan. Setelah pertemuan pertama
konselor dan konseli membuat kesepakatan untuk melajutkan proses konseling.
Hari : Jum’at
Tanggal : 23 September 2016
Jam : 09.15 – 10.00 WIB
Tempat : Ruang BK.
Dalam pertemuan
kedua ini saya menggunakan pendekatan analisis transaksional dengan teknik
pemberian informasi guna membentuk kedewasaan konseli sehingga dapat mengambil
keputusan guna menyelesaikan masalahnya.
Kemudian konselor
memberikan informasi serta arahan kepada konseli agar konseli mengerti bahwa
tidak seharusnya masalah seperti ini sampai merugikan dia bukan hanya dia namun
juga orang tua. Dengan begitu konseli dapat berfikir dan dapat mengambil
keputusan guna menyelesaikan masalahnya secara mandiri.
D.
TINDAK LANJUT
Untuk mengetahui
perkembangan layanan yang diberikan kepada konseli diperlukannya tindak lanjut,
untuk mengetahui perkembangan masalah klien dan menetapkan tindak lanjut yang
akan diberikan apakah konseling akan dihentikan, dilanjutkan dengan layanan
konseling yang lain yaitu kunjungan rumah.
E.
Evaluasi Diri
Dalam
pelaksanaaan konseling kali ini konselor masih banyak kekurangan dalam
mengaplikasikan pendekatan dengan teknik yang akan digunakan untuk membantu
konseli. Dan kekurangan dari konselor adalah kurang cepat dalam menganalisis
fokus perhatian atau sasaran konselor dalam membantu konseli tersebut.
LAPORAN
KONSELING INDIVIDU SESI 2
C.
Proses
Konseling
Hari : Jum’at
Tanggal : 23 September 2016
Jam :
09.15 – 10.00 WIB
Tempat : Ruang BK.
Dalam pertemuan kedua ini saya
menggunakan pendekatan analisis transaksional dengan teknik pemberian informasi
guna membentuk kedewasaan konseli sehingga dapat mengambil keputusan guna
menyelesaikan masalahnya.
Kemudian konselor memberikan informasi
serta arahan kepada konseli agar konseli mengerti bahwa tidak seharusnya
masalah seperti ini sampai merugikan dia bukan hanya dia namun juga orang tua.
Dengan begitu konseli dapat berfikir dan dapat mengambil keputusan guna
menyelesaikan masalahnya secara mandiri.
D.
TINDAK LANJUT
Untuk mengetahui
perkembangan layanan yang diberikan kepada konseli diperlukannya tindak lanjut,
untuk mengetahui perkembangan masalah klien dan menetapkan tindak lanjut yang
akan diberikan apakah konseling akan dihentikan, dilanjutkan dengan layanan konseling
yang lain
E.
Evaluasi Diri
Dalam pelaksanaaan konseling kali ini
konselor masih banyak kekurangan dalam mengaplikasikan pendekatan dengan teknik
yang akan digunakan untuk membantu konseli. Dan kekurangan dari konselor adalah
kurang cepat dalam menganalisis fokus perhatian atau sasaran konselor dalam
membantu konseli tersebut.
Dialog !
Konselor : apa
kabar nak
Konseli :
alhamdulillah baik bu,
Konselor : iya
sebelumnya ibu ucapkan terima kasih desna sudah mau dateng ke ruangan BK untuk
menemui ibu
Konseli : iya buk,
Konselor : baik,
sebelumnya sudah pernah mengikuti kegiatan konseling?
Konseli :
belum buk,
Konselor : baik kalau begitu ibu jelaskan
terlebih dahulu ya pa itu konseling dan apa saja asas yang harus diperhatikan.
Konseli : iya buk.
Konselor :
jadi konseling itu merupakan proses bantuan yang diberikan oleh guru bk kepada
peserta didik atau biasa disebut konseli guna menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Nah, adapun asas yang harus diperhatikan yakni asas kerahasiaan asas
ini asas yang dipegang teguh oleh guru bk jadi apapun yang bila ceritakan ke
ibu akan terjaga kerahasiaannya, lalu asas ketrbukaan disini bila harus
menceritakan masalah bila yang sebenarnya, dan yang ketiga asas kesukarelaan
jadi dalam melakukan proses konseling tidaka ada paksaan dari pihak manapun,
seperti bila hari ini datang tanpa paksaan kan?
Konseli : iya buk,
Konselor : paham bila dengan apa yang sudah
ibu jelaskan mengenai konseling?
Konseli : paham
bukn
Konselor : sudah
siap untuk mengungkapkan masalah bila?
Konseli :
sudah buk, jadi begini saya capek buk kyk gini terus, selalu harus sabar dengan tingkah pacar saya, dia
selingkuh dari saya buk, tapi setiap saya puusin dia nggak mau, katany masih
sayang sama saya tapi kenapa dia selingkuh buk,
Konselor :dari
mana billa tahu kalau pacar billa selingkuh.
Konseli :
dari dia sendiri buk, dia terang – terangan bukselingkuh depan mata saya. Yang
ngebuat saya resah selama ini buk pesan ibunya terhadap saya buk, saya
dipesankan untuk menjaga dia buk, sering kali ibunya berpesan seperti itu.
Konselor : sudah
berapa lama kamu pacaran sama dia ?
Konseli : 8 bulan
buk,
Konselor : kamu
dekat dengan orang tuanya?
Konseli :
saya dekat selama banyak perubahan dari dia buk, dia sekarang sering keluar malam
buk, keluyuran nggak jelas, ngeroko bahkan sampek minum – kinuman keras buk,
sampek – sampek dai nggak pulang 3 malam buk karena dia maen sama teman –
temannya. ibunya cerita kepada saya buk
sambil nangis jadi saya ada rasa bersalah karena gagal menjaga anaknya buk. Apa
lagi dengan tingkahnya dia itu yang ngebuat saya nggak konsen buk.
Konselor : kamu
tahu dia selingkuh dengan siapa?
Konseli : tahu bu,
teman sekolahnya.
Konselor : tahu
teman- teman dekatnya ?
Konseli : nggak buk, yang saya tahu hanya
teman rumahnya aja tapi sekarang
udah jauh semenjak dia berubah itu.
Konselor : kamu
udah coba tegur dia ?
Konseli : udah
buk, saya udah negur dia seribu kali dari saya tahu dia selingkuh.
Konselor : apa
tanggapan dia atas teguran kamu?
Konseli : dia
hanya menjawab kamu beda dengan dia dan mereka, saya bosen
sama kamu, sama sikap kekang kamu. Itu
buk
Konselor : sifat
kekang maksudnya ?
Konseli : saya melarang dia keluar
malam, ngerokok dan nongkrong nggak jelas
buk, itu yang ngebuat dia bosen tapi
kalau bosen kenapa saya putusin
nggak mau.
Konselor : baik, kamu sudah tahu alasan
kenapa dia berubah. Ibu mau tanya
menurut
kamu kekangan kamu itu salah atau benar untuk usia remaja
kayak
kamu?
Konseli : menurut
saya benar buk, karena saya mau yang terbaik untuk dia dan
masa
depannya.
Konselor : nah, kamu tahu apa yang membuat
dia nyaman dengan pacar
barunya?
Konselor : nggak
buk, sudah dicoba dicaari tahu?
Konseli :
belum buk,
Konselor :
kenapa?
Konseli : saya
bingung buk, saya kan nggak ada yang deket sama teman-
temannya.
Konselor : satu
pun nggak ada?
Konseli :
ya yang deket rumah itu,
Konselor : begini bil, setiap perubahan itu
ada sebabnya coba billa cari tahu dulu
apa
penyebabnya pacar billa berubah dan lebih nyaman sama dia
ketimbang billa.
Konseli :
iya buk, saya akan cari tahu apa sebabnya.
Keesokan harinya......
Konseli :
Assalamualikum buk wuri
Konseor :
walaikumsalam bil, silahkan masuk.
Konseli : iya buk,
buk saya sudah tahu apa penyebabnya.
Konselor : baik,
kyaknya udah nggak sabar J, apa
penyebabnya?
Konseli : ternyata
yang ngebiayayain dia kayak gitu pacar barunya pantes ajaa
dia betah
sama yang baru karena dia bisa dapetin apa yang dia mau.
Konselor
: nah, sekarang kamu sudah
tahu alasan, masih ingin mempertahankan
dia, ?
Konseli : bingung
buk,
Konselor :
baik, masih bingung ya,,, cinta memang anugerah. Kita harus mempertahankan apa
yang kita miliki, tapi buat pa kita mempertahankan laki – laki yang laki – laki
itu sendiri tidak mempertahankan kita sebagai orang yang di sayangi. Perjalanan
kamu masih panjang, sekarang masih umur 13 tahun kamu masih bisa dapetin yang
lebih baik. kalau kamu masih saja memikirkan hal ini konsentrasi belajar kamu
terganggu siapa yang kecewa ?
Konseli :
saya buk
Konselor : siapa
yang kamu kecewakan kalau nilai kamu rendah ?
Konseli : ibu saya buk,
Konselor : nah,
itu kamu tahu, jadi apa yang akan kamu lakukan?
Konseli :
saya akan mencoba menjauh buk, karena saya juga nggak mau kena imbas dari
perubahan dia itu. Saya akan lebih rajin belajar jadi nggak tertinggal
pelajaran buk.
Konselor :
benar?
Konseli :
iya buk, baik jika itu keputusan kamu.
Tapi ibu sarankan lebih baik memang menjauh karena setiap perbuatan ada
resikonya apalagi perilaku pacar kamu sudah melebihi batas nakalnya remaja.
Konseli :
iya buk, makasih ya buk, atas bantuan ibu saya lebih bisa tahu dan mengerti
harus bagaimana.
Konselor :
iya bil sama – sama. Jam masuk pelajaran sudah ganti kembali kekelas lanjut
belajar lagi.
Konseli : iya buk.
Asalmualaikum
Konselor :
walaikumsalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar