Sabtu, 21 April 2018

Konsep Dasar Remaja


Makalah

KONSEP DASAR REMAJA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada
Mata Kuliah Perkembangan Individu

Dosen Pengampu : Siti Nurlaila, M.Psi
               












DI SUSUN OLEH :

1. ARIF KURNIAWAN       (13130046)
2. HANA CLARASARI       (13130008)
3. DEVI ARIYANTI            (13130050)
4. OKTI RATNASARI        (13130024)


Prodi Bimbingan Konseling
Semester III



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2014
KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Dasar Remaja  ini dengan baik.
Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan sistematika penulisan sederhana sehingga mudah dipahami para pembacanya. Terselesaikannya tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan-kekurangan yang dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Untuk itu sumbang saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan dalam makalah-makalah selanjutnya.
Akhirnya Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Metro,   Oktober 2014


Penyusun 

DATAR ISI


HALAMAN JUDUL .................................................................................         i
KATA PENGANTAR ...............................................................................         ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................         iii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................         1
A. Latar Belakang ................................................................................         1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................         2
C.  Tujuan Penulisan  ............................................................................         2

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................         3
A. Remaja, Pengertian dan Definisinya................................................         3
B. Ciri Ciri  dan Makna Masa Remaja .................................................         4
C.  Tugas Perkembangan Remaja Dan Perkembangan Aspek
      Fisik Remaja ....................................................................................         8

BAB III KESIMPULAN ...........................................................................         13

DAFTAR PUSTAKA



BAB II
PEMBAHASAN


A. Remaja, Pengertian dan Definisinya
Remaja berasal dari kata latin adolesence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1990) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Borring E.G. ( dalam Hurlock, 1990 ) mengatakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan Monks, dkk ( dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja suatu masa disaat individu berkembang dari pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual, mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan yang mandiri.
Neidahart (dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak-anak kemasa dewasa, dan pada masa ini remaja dituntut untuk mandiri. Pendapat ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Ottorank (dalam Hurlock, 1990 ) bahwa masa remaja merupakan masa perubahan yang drastis dari keadaan tergantung menjadi keadaan mandiri, bahkan Daradjat (dalam Hurlock, 1990 ) mengatakan masa remaja adalah masa dimana munculnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fikir yang matang.
Erikson (dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru para remaja harus memperjuangkan kembali dan seseorang akan siap menempatkan idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai identitas akhir.
Berdasarkan beberapa pengertian remaja yang telah dikemukakan para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial.

B. Ciri Ciri  dan Makna Masa Remaja
1.   Ciri-ciri remaja
Ciri-ciri khas remaja yang sedang berkembang cenderung digambarkan sebagai permunculan tingkah laku yang negatif, seperti suka melawan, gelisah, periode badai dan tekanan, tidak labil dan berbagai label buruk lainnya. Pendapat seperti ini cenderung dikemukakan oleh orang-orang yang memahami perubahan tingkah laku remaja dari kacamata atau pandangan negatif karena orang-orang itu kurang memahami apa yang sebenarnya terjadi pada remaja yang sedang berkembang.
Menurut McCandles, 1970,Bezonsky, 1981, remaja memperlihatkan tingkah laku negatif karena lingkungan yang tidak memperlakukan mereka sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan perkembangan mereka. Misalnya, orang dewasa belum menerima remaja sebagai individu yang lebih mandiri dalam menentukan atau mengarahkan diri mereka sendiri. Orang dewasa seharusnya menyadari bahwa remaja tidak ingin dituntut patuh kepada apasaja yang diinginkan orang tua atau orang dewasa lainnya, tetapi mereka butuh untuk dimandirikan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan mereka, dan dalam memecahkan masalah kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Pada periode remaja, situasi psikologis, fisiologis dan budaya makin penting pengaruhnya terhadap perkembangan individu dibandingkan dengan pada perkembangan individu itu sebelum (anak-anak)  atau pada periode perkembangan sesudahnya (dewasa). Terjadinya kegelisahan atau stres pada masa remaja adalah karena sambutan lingkungan yang kurang menyokong, menghargai dan mengakui keberadaan mereka yang sedang berkembang. Budaya yang kacau menimbulkan kekacauan perkembangan emosi, sosial dan kognitif mereka sehingga dapat menimbulkan tingkah laku amoral.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa tingkah laku negatif bukan merupakan ciri perkembangan remaja yang normal, tetapi remaja yang berkembang memperlihatkan kemampuan bertingkah laku yang positif. Remaja memang memperlihatkan tingkah laku yang khas sebagai tanda mereka berkembang sebagai remaja yang normal. Menurut Blair & Jones, 1964; Ramse, 1967; Mead,1970; Dusek,1977;Besonky,1981, sejumlah ciri khas perkembangan remaja sebagai berikut:
1.   Remaja mengalami perubahan fisik (pertumbuhan) paling pesat, dibandingkan dengan periode perkembangan sebelum maupun sesudahnya.pertumbuhan fisik pada permulaan pada remaja sangat cepat. Tulang-tulang mereka memanjang lebih cepat sehingga ukuran tinggi bertambah cepat. Otot-otot bertambah kuat dan membesar sehingga tubuh tampak makin besar dan kokoh. Terjadinya kedua perubahan diatas menyebabkan pekaian mereka cepat menjadi sempit dan pendek. Demikian juga dengan jantung, pencernaan, ginjal dan berbagai organ tubuh bagian dalam bertambah kuat dan berfungsi sempurna. Disamping itu, bagian tubuh yang selama ini belum aktif, misalnya fungsi organ seksual, akan menjadi lebih aktif berperan.
2.   Mempunyai energi yang melimpah secara fisik dan psikis yang mendorong mereka untuk berprestasi dan beraktifitas. Periode remaja merupakan periode yang paling kuat secara fisik dan kreatiif secara mental sapanjang periode kehidupan manusia. Oleh karena itu, periode remaja merukan periode paling tepat bagi sekolah untuk mengembangan potensi-potensi fisik dan psikis mereka dengan berbagai cara.
3.  Perhatian mereka lebih terarah kepada teman sebaya dan secara berangsur melepas diri dari keterkaitan dengan keluaga . ini berarti bahwa remaja tidak membutuhkan keluarga, tetapi sebaliknya mereka sangat membutuhkan bantuan, sokongan keluarga dalam membina hubungan dengan teman sebaya aktifitas berkelompok sangat besar peranannya dalam belajar remaja.
4.   Remaja memiliki keterkaitan yang kuat dengan lawan jenis.
      Pada periode remaja mulai timbul keinginan untuk akrab dengan lawan jenis, tempat menyatakan isi atau berbagai rasa. Guru hendaknya memahami hal ini dan membantu remaja memiliki keterampilan dan kemampuan untuk membina hubungan dengan lawan jenis.
5.   Periode idealis. Periode masa remaja merupakan periode terbentuknya keyakinan tentang kebenaran, keagamaan dan kebijaksanaan yang benar terjadi di masyarakat. Mereka ingin mengisi kekosongan ilmu dan keyakinan tentang tuujuan hidup yang merupakan filsafat hidup. Jika mereka akan mengalami perasaan aman dan nyaman secara psikologis.
6.  Menunjukan kemandirian. Remaja menunjukan keiginan untuk mengambil keputusan tentang diri mereka sendiri. Mereka ingin menentukan sendiri jurusan dan sekolah, karier, teman-teman yang ingin dijadikan teman akrab. Terjadi konflik dengan orang tua dan guru atau orang dewasa lainnya jika mereka menuntut remaja patuh terhadap keinginan mereka.
7.   Berada pada periode transisi antara kehidupan masa kanak-kanak dan kehidupan orang dewasa. Oleh karena itu, mereka akan mengalami berbagai kesulitan dalam hal penyesuaian diri untuk menempuh kehidupan sebagai orang dewasa. oleh karena itu, mereka akan mengalami berbagai kesulitan dalam penyesuaian diri untuk menempuh kehidupan sebagai orang dewasa. mereka binggung dalam menghadapi diri sendiri dan sikap orang-orang yang disekitar mereka yang kadang memperlakukan mereka sebagai anak, namun disisi lain menuntut mereka bertingkah laku dewasa. remaja menurut Kurt lewin (dikemukakan oleh Blair dan Jones, 1969) berada dalam kondisi binggung dalam melakukan peran. Pada waktu tertentu orang tua mereka menganggap mereka terlalu muda untuk terlibat dalam satu kegiatan (misalnya untuk menyetir mobil keluar kota) namun pada waktu lain diminta bertingkah laku sebagai orang dewasa, misalnya penganti ayah.diyakini bahwa ketidakmenentuan perlakukan orang dewasa terhadap remaja mengalami konflik peran dan menjadi sensitif atau mudah tersinggung dan kadang-kadang emosinya tidak stabil dan sulit diperkirakan tindakan mereka.
8.   Pencarian identitas diri. Pecarian identitas diri merupakan suatu kekhasan perkembangan remaja untuk mengatasi periode transisi seperti dikemukakan sebelumnya. Remaja ingin menjadi seseorang yang dianggap benar dalam menhadapi kehidupan ini. Oleh karena itu remaja memerlukan keyakinan hidup yang benar untuk mengarahkan mereka dalam bertingkah laku. Keyakinan hidup disebut filsafat hidup agar dapat mengfungsikan dirinya secara sosial, emosional, moral dan intelektual yang dapat menimbulkan kebahagiaan pada dirinya.

2.   Makna masa remaja
Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. Hal inilah yang membawa para pakar pendidikan dan psikologi condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut dalam kelompok tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta persiapan untuk memasuki masa dewasa.
Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja seperti Debrune mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahundan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal 20 tahunan.
Masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Adapun masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remajaakhir (16 atau17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan masa dewasa. Masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Pada masaremaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yangberhubungan dengan perkembangan psikoseksual dan juga terjadi perubahandalam hubungan dengan orang tua dan cita-cita mereka dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.

C.  Tugas Perkembangan Remaja Dan Perkembangan Aspek Fisik Remaja
Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja antara lain :
1.   Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
      Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan perilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki-laki dan anak perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut selama awal masa remaja, apalagi mereka yang matangnya terlambat. Kebanyakan harapan ditumpukkan pada hal ini adalah bahwa remaja muda akan meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku.

2.   Mencapai peran sosial pria, dan wanita
      Perkembangan masa remaja yang penting akan menggambarkan seberapa jauh perubahan yang harus dilakukan dan masalah yang timbul dari perubahan itu sendiri. Pada dasarnya, pentingnya menguasai tugas-tugas perkembangan dalam waktu yang relatif singkat sebagai akibat perubahan usia kematangan yang menjadi delapan belas tahun, menyebabkan banyak tekanan yang mengganggu para remaja.




3.   Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
      Seringkali sulit bagi para remaja untuk menerima keadaan fisiknya bila sejak kanak-kanak mereka telah mengagungkan konsep mereka tentang penampilan diri pada waktu dewasa nantinya. Diperlukan waktu untuk memperbaiki konsep ini dan untuk mempelajari cara-cara memperbaiki penampilan diri sehingga lebih sesuai dengan apa yang dicita-citakan.

4.   Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
      Menerima peran seks dewasa yang diakui masyarakat tidaklah mempunyai banyak kesulitan bagi laki-laki; mereka telah didorong dan diarahkan sejak awal masa kanak-kanak. Tetapi halnya berbeda bagi anak perempuan. Sebagai anak-anak, mereka diperbolehkan bahkan didorong untuk memainkan peran sederajat, sehingga usaha untuk mempelajari peran feminin dewasa yang diakui masyarakat dan menerima peran tersebut, seringkali merupakan tugas pokok yang memerlukan penyesuaian diri selama bertahun-tahun.
      Karena adanya pertentangan dengan lawan jenis yang sering berkembang selama akhir masa kanak-kanak dan masa puber, maka mempelajari hubungan baru dengan lawan jenis berarti harus mulai dari nol dengan tujuan untuk mengetahui lawan jenis dan bagaimana harus bergaul dengan mereka. Sedangkan pengembangan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya sesama jenis juga tidak mudah.

5.   Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
      Bagi remaja yang sangat mendambakan kemandirian, usaha untuk mandiri secara emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lain merupakan tugas perkembangan yang mudah. Namun, kemandirian emosi tidaklah sama dengan kemandirian perilaku. Banyak remaja yang ingin mandiri, juga ingin dan membutuhkan rasa aman yang diperoleh dari ketergantungan emosi pada orang tua atau orang-orang dewasa lain. Hal ini menonjol pada remaja yang statusnya dalam kelompok sebaya tidak meyakinkan atau yang kurang memiliki hubungan yang akrab dengan anggota kelompok.
6.   Mempersiapkan karier ekonomi
      Kemandirian ekonomi tidak dapat dicapai sebelum remaja memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja. Kalau remaja memilih pekerjaan yang memerlukan periode pelatihan yang lama, tidak ada jaminan untuk memperoleh kemandirian ekonomi bilamana mereka secara resmi menjadi dewasa nantinya. Secara ekonomi mereka masih harus tergantung selama beberapa tahun sampai pelatihan yang diperlukan untuk bekerja selesai dijalani.

7.   Mempersiapkan perkawinan dan keluarga         
      Kecenderungan perkawinan muda menyebabkan persiapan perkawinan merupakan tugas perkembangan yang paling penting dalam tahun-tahun remaja. Meskipun tabu sosial mengenai perilaku seksual yang berangsur-ansur mengendur dapat mempermudah persiapan perkawinan dalam aspek seksual, tetapi aspek perkawinan yang lain hanya sedikit yang dipersiapkan. Kurangnya persiapan ini merupakan salah satu penyebab dari masalah yang tidak terselesaikan, yang oleh remaja dibawa ke masa remaja.
8.   Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi
      Sekolah dan pendidikan tinggi mencoba untuk membentuk nilai-nilai yang sesuai dengan nilai dewasa, orang tua berperan banyak dalam perkembangan ini. Namun bila nilai-nilai dewasa bertentangan dengan teman sebaya, masa remaja harus memilih yang terakhir bila mengharap dukungan teman-teman yang menentukan kehidupan sosial mereka. Sebagian remaja ingin diterima oleh teman-temannya, tetapi hal ini seringkali diperoleh dengan perilaku yang oleh orang dewasa dianggap tidak bertanggung jawab.



Perkembangan fisik remaja
Masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak beraturan dan terjadi pada sisitem reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi dan mempengaruhi organ reproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh. Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan karakteristik seksual sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan organ-organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam bentuk tubuh sesuai dengan jenis kelamin misalnya, pada remaja putri ditandai dengan menarche (menstruasi pertama), tumbuhnya rambut-rambut pubis, pembesaran buah dada, pinggul, sedangkan pada remaja putra mengalami pollutio (mimpi basah pertama), pembesaran suara, tumbuh rambut-rambut pubis, tumbuh rambut pada bagian tertentu seperti di dada, di kaki, kumis dan sebagainya.
Sekitar dua tahun pertumbuhan berat dan tinggi badan mengikuti perkembangan kematangan seksual remaja. Anak remaja putri mulai mengalami pertumbuhan tubuh pada usia rata-rata 8-9 tahun, dan mengalami menarche rata-rata pada usia 12 tahun. Pada anak remaja putra mulai menunjukan perubahan tubuh pada usia sekitar 10-11 tahun, sedangkan perubahan suara terjadi pada usia 13 tahun.
Pada masa pubertas, hormon-hormon yang mulai berfungsi selain menyebabkan perubahan fisik/tubuh juga mempengaruhi dorongan seks remaja. Remaja mulai merasakan dengan jelas meningkatnya dorongan seks dalam dirinya, misalnya muncul ketertarikan dengan orang lain dan keinginan untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Selama masa remaja, perubahan tubuh ini akan semakin mencapai keseimbangan yang sifatnya individual. Di akhir masa remaja, ukuran tubuh remaja sudah mencapai bentuk akhirnya dan sistem reproduksi sudah mencapai kematangan secara fisiologis, sebelum akhirnya nanti mengalami penurunan fungsi pada saat awal masa lanjut usia. Sebagai akibat proses kematangan sistem reproduksi ini, seorang remaja sudah dapat menjalankan fungsi prokreasinya, artinya sudah dapat mempunyai keturunan. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa remaja sudah mampu bereproduksi dengan aman secara fisik.



BAB III
KESIMPULAN



Remaja berasal dari kata latin adolesence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial.
Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. Ciri-ciri khas remaja yang sedang berkembang cenderung digambarkan sebagai permunculan tingkah laku yang negatif, seperti suka melawan, gelisah, periode badai dan tekanan, tidak labil dan berbagai label buruk lainnya.
Masa remaja awal dan akhir dibedakan karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan masa dewasa. Masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa.
Masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual).



DAFTAR PUSTAKA

Al-Migwar, M. (2006). Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia.

Sarwono, sarlito W. 2011. “Psikologi RemajaJakarta: charisma putra utama ofset

Zulkifli, 2009. “psikologi perkembangan”. Bandung : Remaja Rosdakarya


http://ahmed-elsifa22.blogspot.com/2012/02/makna-remaja.html

http://administrasisaiful.blogspot.com/2011/08/perkembangan-dan-implikasinya-terhadap.html

http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-perkembangan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LEMBAR KERJA BEDAH LMS PLATFORM BELAJAR

  LEMBAR KERJA BEDAH LMS PLATFORM BELAJAR     Nama                           : ARIF KURNIAWAN Sekolah                         : ...