Makalah
KONSEP DASAR REMAJA
Disusun Untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas Kelompok Pada
Mata Kuliah Perkembangan
Individu
Dosen Pengampu : Siti
Nurlaila, M.Psi
DI SUSUN OLEH :
1.
ARIF KURNIAWAN (13130046)
2.
HANA CLARASARI (13130008)
3.
DEVI ARIYANTI (13130050)
4.
OKTI RATNASARI (13130024)
Prodi
Bimbingan Konseling
Semester
III
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Konsep Dasar Remaja ini dengan baik.
Makalah ini disusun sedemikian
rupa dengan sistematika penulisan sederhana sehingga mudah dipahami para
pembacanya. Terselesaikannya tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak,
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan-kekurangan yang
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Untuk itu sumbang
saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan dari semua pihak guna
perbaikan dalam makalah-makalah selanjutnya.
Akhirnya Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Metro, Oktober 2014
Penyusun
DATAR
ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3
A. Remaja, Pengertian dan
Definisinya................................................ 3
B. Ciri Ciri dan Makna Masa Remaja ................................................. 4
C. Tugas Perkembangan Remaja
Dan Perkembangan Aspek
Fisik Remaja .................................................................................... 8
BAB III KESIMPULAN ........................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Remaja, Pengertian dan Definisinya
Remaja berasal dari kata latin
adolesence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional
sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa
atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1990) bahwa
masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena
remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Borring E.G. ( dalam Hurlock, 1990 )
mengatakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya
seseorang dalam masa transisi dari anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi semua
perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan
Monks, dkk ( dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja suatu masa
disaat individu berkembang dari pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual,
mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak menjadi
dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh
pada keadaan yang mandiri.
Neidahart (dalam Hurlock, 1990 )
menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dan ketergantungan pada
masa anak-anak kemasa dewasa, dan pada masa ini remaja dituntut untuk mandiri.
Pendapat ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Ottorank (dalam Hurlock,
1990 ) bahwa masa remaja merupakan masa perubahan yang drastis dari keadaan tergantung
menjadi keadaan mandiri, bahkan Daradjat (dalam Hurlock, 1990 ) mengatakan masa
remaja adalah masa dimana munculnya berbagai kebutuhan dan emosi serta
tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fikir yang
matang.
Erikson (dalam Hurlock, 1990 )
menyatakan bahwa masa remaja adalah masa kritis identitas atau masalah
identitas – ego remaja. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk
menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat, serta usaha
mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru para remaja harus
memperjuangkan kembali dan seseorang akan siap menempatkan idola dan ideal
seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai identitas akhir.
Berdasarkan beberapa pengertian
remaja yang telah dikemukakan para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa
anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat
dari aspek fisik, psikis dan sosial.
B. Ciri Ciri dan Makna Masa Remaja
1. Ciri-ciri
remaja
Ciri-ciri khas remaja yang sedang
berkembang cenderung digambarkan sebagai permunculan tingkah laku yang negatif,
seperti suka melawan, gelisah, periode badai dan tekanan, tidak labil dan
berbagai label buruk lainnya. Pendapat seperti ini cenderung dikemukakan oleh
orang-orang yang memahami perubahan tingkah laku remaja dari kacamata atau
pandangan negatif karena orang-orang itu kurang memahami apa yang sebenarnya
terjadi pada remaja yang sedang berkembang.
Menurut McCandles, 1970,Bezonsky,
1981, remaja memperlihatkan tingkah laku negatif karena lingkungan yang tidak
memperlakukan mereka sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan perkembangan mereka.
Misalnya, orang dewasa belum menerima remaja sebagai individu yang lebih
mandiri dalam menentukan atau mengarahkan diri mereka sendiri. Orang dewasa
seharusnya menyadari bahwa remaja tidak ingin dituntut patuh kepada apasaja
yang diinginkan orang tua atau orang dewasa lainnya, tetapi mereka butuh untuk
dimandirikan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan mereka, dan dalam
memecahkan masalah kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Pada periode remaja, situasi
psikologis, fisiologis dan budaya makin penting pengaruhnya terhadap
perkembangan individu dibandingkan dengan pada perkembangan individu itu
sebelum (anak-anak) atau pada periode
perkembangan sesudahnya (dewasa). Terjadinya kegelisahan atau stres pada masa
remaja adalah karena sambutan lingkungan yang kurang menyokong, menghargai dan
mengakui keberadaan mereka yang sedang berkembang. Budaya yang kacau
menimbulkan kekacauan perkembangan emosi, sosial dan kognitif mereka sehingga
dapat menimbulkan tingkah laku amoral.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami
bahwa tingkah laku negatif bukan merupakan ciri perkembangan remaja yang normal,
tetapi remaja yang berkembang memperlihatkan kemampuan bertingkah laku yang
positif. Remaja memang memperlihatkan tingkah laku yang khas sebagai tanda
mereka berkembang sebagai remaja yang normal. Menurut Blair & Jones, 1964;
Ramse, 1967; Mead,1970; Dusek,1977;Besonky,1981, sejumlah ciri khas
perkembangan remaja sebagai berikut:
1. Remaja mengalami perubahan fisik
(pertumbuhan) paling pesat, dibandingkan dengan periode perkembangan sebelum
maupun sesudahnya.pertumbuhan fisik pada permulaan pada remaja sangat cepat.
Tulang-tulang mereka memanjang lebih cepat sehingga ukuran tinggi bertambah
cepat. Otot-otot bertambah kuat dan membesar sehingga tubuh tampak makin besar
dan kokoh. Terjadinya kedua perubahan diatas menyebabkan pekaian mereka cepat
menjadi sempit dan pendek. Demikian juga dengan jantung, pencernaan, ginjal dan
berbagai organ tubuh bagian dalam bertambah kuat dan berfungsi sempurna.
Disamping itu, bagian tubuh yang selama ini belum aktif, misalnya fungsi organ
seksual, akan menjadi lebih aktif berperan.
2. Mempunyai energi yang melimpah secara fisik
dan psikis yang mendorong mereka untuk berprestasi dan beraktifitas. Periode
remaja merupakan periode yang paling kuat secara fisik dan kreatiif secara
mental sapanjang periode kehidupan manusia. Oleh karena itu, periode remaja
merukan periode paling tepat bagi sekolah untuk mengembangan potensi-potensi
fisik dan psikis mereka dengan berbagai cara.
3. Perhatian
mereka lebih terarah kepada teman sebaya dan secara berangsur melepas diri dari
keterkaitan dengan keluaga . ini berarti bahwa remaja tidak membutuhkan
keluarga, tetapi sebaliknya mereka sangat membutuhkan bantuan, sokongan
keluarga dalam membina hubungan dengan teman sebaya aktifitas berkelompok
sangat besar peranannya dalam belajar remaja.
4. Remaja memiliki keterkaitan yang kuat dengan
lawan jenis.
Pada periode remaja mulai timbul keinginan
untuk akrab dengan lawan jenis, tempat menyatakan isi atau berbagai rasa. Guru
hendaknya memahami hal ini dan membantu remaja memiliki keterampilan dan
kemampuan untuk membina hubungan dengan lawan jenis.
5. Periode idealis. Periode masa remaja
merupakan periode terbentuknya keyakinan tentang kebenaran, keagamaan dan
kebijaksanaan yang benar terjadi di masyarakat. Mereka ingin mengisi kekosongan
ilmu dan keyakinan tentang tuujuan hidup yang merupakan filsafat hidup. Jika
mereka akan mengalami perasaan aman dan nyaman secara psikologis.
6. Menunjukan
kemandirian. Remaja menunjukan keiginan untuk mengambil keputusan tentang diri
mereka sendiri. Mereka ingin menentukan sendiri jurusan dan sekolah, karier,
teman-teman yang ingin dijadikan teman akrab. Terjadi konflik dengan orang tua
dan guru atau orang dewasa lainnya jika mereka menuntut remaja patuh terhadap
keinginan mereka.
7. Berada pada periode transisi antara kehidupan
masa kanak-kanak dan kehidupan orang dewasa. Oleh karena itu, mereka akan
mengalami berbagai kesulitan dalam hal penyesuaian diri untuk menempuh
kehidupan sebagai orang dewasa. oleh karena itu, mereka akan mengalami berbagai
kesulitan dalam penyesuaian diri untuk menempuh kehidupan sebagai orang dewasa.
mereka binggung dalam menghadapi diri sendiri dan sikap orang-orang yang
disekitar mereka yang kadang memperlakukan mereka sebagai anak, namun disisi
lain menuntut mereka bertingkah laku dewasa. remaja menurut Kurt lewin
(dikemukakan oleh Blair dan Jones, 1969) berada dalam kondisi binggung dalam
melakukan peran. Pada waktu tertentu orang tua mereka menganggap mereka terlalu
muda untuk terlibat dalam satu kegiatan (misalnya untuk menyetir mobil keluar
kota) namun pada waktu lain diminta bertingkah laku sebagai orang dewasa,
misalnya penganti ayah.diyakini bahwa ketidakmenentuan perlakukan orang dewasa
terhadap remaja mengalami konflik peran dan menjadi sensitif atau mudah
tersinggung dan kadang-kadang emosinya tidak stabil dan sulit diperkirakan
tindakan mereka.
8. Pencarian identitas diri. Pecarian identitas
diri merupakan suatu kekhasan perkembangan remaja untuk mengatasi periode
transisi seperti dikemukakan sebelumnya. Remaja ingin menjadi seseorang yang
dianggap benar dalam menhadapi kehidupan ini. Oleh karena itu remaja memerlukan
keyakinan hidup yang benar untuk mengarahkan mereka dalam bertingkah laku.
Keyakinan hidup disebut filsafat hidup agar dapat mengfungsikan dirinya secara
sosial, emosional, moral dan intelektual yang dapat menimbulkan kebahagiaan
pada dirinya.
2. Makna masa remaja
Remaja adalah tahap
umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan
fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam
itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan
serta kepribadian remaja. Hal inilah yang membawa para pakar pendidikan dan
psikologi condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut dalam kelompok
tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta
persiapan untuk memasuki masa dewasa.
Banyak tokoh yang
memberikan definisi tentang remaja seperti Debrune mendefinisikan remaja
sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Masa remaja
adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada
umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahundan berakhir pada usia akhir belasan
tahun atau awal 20 tahunan.
Masa remaja meliputi
usia antara 11 hingga 20 tahun. Adapun masa remaja menjadi masa remaja awal (13
hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remajaakhir (16 atau17 tahun hingga 18
tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan karena pada masa remaja akhir
individu telah mencapai transisi perkembangan masa dewasa. Masa remaja
merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Pada masaremaja terjadi proses
perkembangan meliputi perubahan-perubahan yangberhubungan dengan perkembangan
psikoseksual dan juga terjadi perubahandalam hubungan dengan orang tua dan
cita-cita mereka dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan
orientasi masa depan.
C. Tugas Perkembangan Remaja Dan Perkembangan Aspek Fisik Remaja
Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja antara lain :
1. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang
dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
Tugas perkembangan pada masa remaja
menuntut perubahan besar dalam sikap dan perilaku anak. Akibatnya, hanya
sedikit anak laki-laki dan anak perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai
tugas-tugas tersebut selama awal masa remaja, apalagi mereka yang matangnya
terlambat. Kebanyakan harapan ditumpukkan pada hal ini adalah bahwa remaja muda
akan meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku.
2. Mencapai peran sosial pria, dan wanita
Perkembangan masa remaja yang penting akan
menggambarkan seberapa jauh perubahan yang harus dilakukan dan masalah yang
timbul dari perubahan itu sendiri. Pada dasarnya, pentingnya menguasai
tugas-tugas perkembangan dalam waktu yang relatif singkat sebagai akibat
perubahan usia kematangan yang menjadi delapan belas tahun, menyebabkan banyak
tekanan yang mengganggu para remaja.
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan
tubuhnya secara efektif
Seringkali sulit bagi para remaja untuk
menerima keadaan fisiknya bila sejak kanak-kanak mereka telah mengagungkan
konsep mereka tentang penampilan diri pada waktu dewasa nantinya. Diperlukan
waktu untuk memperbaiki konsep ini dan untuk mempelajari cara-cara memperbaiki
penampilan diri sehingga lebih sesuai dengan apa yang dicita-citakan.
4. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang
bertanggung jawab
Menerima peran seks dewasa yang diakui
masyarakat tidaklah mempunyai banyak kesulitan bagi laki-laki; mereka telah
didorong dan diarahkan sejak awal masa kanak-kanak. Tetapi halnya berbeda bagi
anak perempuan. Sebagai anak-anak, mereka diperbolehkan bahkan didorong untuk
memainkan peran sederajat, sehingga usaha untuk mempelajari peran feminin
dewasa yang diakui masyarakat dan menerima peran tersebut, seringkali merupakan
tugas pokok yang memerlukan penyesuaian diri selama bertahun-tahun.
Karena adanya pertentangan dengan lawan
jenis yang sering berkembang selama akhir masa kanak-kanak dan masa puber, maka
mempelajari hubungan baru dengan lawan jenis berarti harus mulai dari nol
dengan tujuan untuk mengetahui lawan jenis dan bagaimana harus bergaul dengan
mereka. Sedangkan pengembangan hubungan baru yang lebih matang dengan teman
sebaya sesama jenis juga tidak mudah.
5. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua
dan orang-orang dewasa lainnya
Bagi remaja yang sangat mendambakan
kemandirian, usaha untuk mandiri secara emosional dari orang tua dan
orang-orang dewasa lain merupakan tugas perkembangan yang mudah. Namun,
kemandirian emosi tidaklah sama dengan kemandirian perilaku. Banyak remaja yang
ingin mandiri, juga ingin dan membutuhkan rasa aman yang diperoleh dari
ketergantungan emosi pada orang tua atau orang-orang dewasa lain. Hal ini
menonjol pada remaja yang statusnya dalam kelompok sebaya tidak meyakinkan atau
yang kurang memiliki hubungan yang akrab dengan anggota kelompok.
6. Mempersiapkan karier ekonomi
Kemandirian ekonomi tidak dapat dicapai
sebelum remaja memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja. Kalau
remaja memilih pekerjaan yang memerlukan periode pelatihan yang lama, tidak ada
jaminan untuk memperoleh kemandirian ekonomi bilamana mereka secara resmi
menjadi dewasa nantinya. Secara ekonomi mereka masih harus tergantung selama
beberapa tahun sampai pelatihan yang diperlukan untuk bekerja selesai dijalani.
7. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
Kecenderungan perkawinan muda menyebabkan
persiapan perkawinan merupakan tugas perkembangan yang paling penting dalam
tahun-tahun remaja. Meskipun tabu sosial mengenai perilaku seksual yang
berangsur-ansur mengendur dapat mempermudah persiapan perkawinan dalam aspek
seksual, tetapi aspek perkawinan yang lain hanya sedikit yang dipersiapkan.
Kurangnya persiapan ini merupakan salah satu penyebab dari masalah yang tidak
terselesaikan, yang oleh remaja dibawa ke masa remaja.
8. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis
sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi
Sekolah dan pendidikan tinggi mencoba
untuk membentuk nilai-nilai yang sesuai dengan nilai dewasa, orang tua berperan
banyak dalam perkembangan ini. Namun bila nilai-nilai dewasa bertentangan
dengan teman sebaya, masa remaja harus memilih yang terakhir bila mengharap
dukungan teman-teman yang menentukan kehidupan sosial mereka. Sebagian remaja
ingin diterima oleh teman-temannya, tetapi hal ini seringkali diperoleh dengan
perilaku yang oleh orang dewasa dianggap tidak bertanggung jawab.
Perkembangan fisik remaja
Masa remaja diawali
dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik (meliputi
penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis
(kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada masa
pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat,
drastis, tidak beraturan dan terjadi pada sisitem reproduksi. Hormon-hormon
mulai diproduksi dan mempengaruhi organ reproduksi untuk memulai siklus
reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh. Perubahan tubuh ini
disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan
karakteristik seksual sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup
perkembangan organ-organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder
mencakup perubahan dalam bentuk tubuh sesuai dengan jenis kelamin misalnya,
pada remaja putri ditandai dengan menarche (menstruasi pertama), tumbuhnya
rambut-rambut pubis, pembesaran buah dada, pinggul, sedangkan pada remaja putra
mengalami pollutio (mimpi basah pertama), pembesaran suara, tumbuh
rambut-rambut pubis, tumbuh rambut pada bagian tertentu seperti di dada, di
kaki, kumis dan sebagainya.
Sekitar dua tahun
pertumbuhan berat dan tinggi badan mengikuti perkembangan kematangan seksual
remaja. Anak remaja putri mulai mengalami pertumbuhan tubuh pada usia rata-rata
8-9 tahun, dan mengalami menarche rata-rata pada usia 12 tahun. Pada anak
remaja putra mulai menunjukan perubahan tubuh pada usia sekitar 10-11 tahun,
sedangkan perubahan suara terjadi pada usia 13 tahun.
Pada masa pubertas,
hormon-hormon yang mulai berfungsi selain menyebabkan perubahan fisik/tubuh
juga mempengaruhi dorongan seks remaja. Remaja mulai merasakan dengan jelas
meningkatnya dorongan seks dalam dirinya, misalnya muncul ketertarikan dengan
orang lain dan keinginan untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Selama masa remaja,
perubahan tubuh ini akan semakin mencapai keseimbangan yang sifatnya
individual. Di akhir masa remaja, ukuran tubuh remaja sudah mencapai bentuk
akhirnya dan sistem reproduksi sudah mencapai kematangan secara fisiologis,
sebelum akhirnya nanti mengalami penurunan fungsi pada saat awal masa lanjut
usia. Sebagai akibat proses kematangan sistem reproduksi ini, seorang remaja
sudah dapat menjalankan fungsi prokreasinya, artinya sudah dapat mempunyai
keturunan. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa remaja sudah mampu
bereproduksi dengan aman secara fisik.
BAB III
KESIMPULAN
Remaja berasal dari kata latin adolesence yang berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. remaja adalah individu yang sedang berada
pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan
perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial.
Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa
kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat
yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak
sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. Ciri-ciri
khas remaja yang sedang berkembang cenderung digambarkan sebagai permunculan
tingkah laku yang negatif, seperti suka melawan, gelisah, periode badai dan
tekanan, tidak labil dan berbagai label buruk lainnya.
Masa remaja awal dan akhir dibedakan karena pada masa
remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan masa dewasa. Masa
remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa.
Masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa
terjadinya perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk
tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ
seksual).
DAFTAR PUSTAKA
Al-Migwar, M.
(2006). Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka
Setia.
Sarwono, sarlito W. 2011. “Psikologi Remaja” Jakarta :
charisma putra utama ofset
Zulkifli, 2009. “psikologi
perkembangan”. Bandung
: Remaja Rosdakarya
http://ahmed-elsifa22.blogspot.com/2012/02/makna-remaja.html
http://administrasisaiful.blogspot.com/2011/08/perkembangan-dan-implikasinya-terhadap.html
http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-perkembangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar